Monday, December 20, 2010

Manajemen Produksi

Pengertian

Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diindinkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa. Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapakan akan memperoleh laba untuk para pemilik. Produktifitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber(jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

Produksi

Tanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual.
Keputusan tersebut adalah:
1. Keputusan yang berhubungan dengan disain dari system produksi manufaktur.
2. Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian system tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.

Sistem Produksi Manufaktur

Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain system produksi adalah tentang:
1. Disain produksi dari barang yang diproses
2. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
3. Disain tugas
4. Lokasi dari fasilitas produksi
5. Layout dari fasilitas tersebut

Keputusan-keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat dogolongkan menurut 3 macam cara yaitu:
1. Sifat Proses Produksi
2. Jangka Waktu Produksi
3. Sifat Produk

Penggunaan produksi standart ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk
1. Memelihara sejumlah persedian
2. Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
3. Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian dan sebagainya.
4. Produksi pesanan

Produksi pemesanan ini muncul atau digunakan bilamana para pembeli menhendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan.

KEGIATAN PRODUKSI

Gambaran Sekilas

Masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah:
# Perencanaan produksi
# Organisasi produksi
# Pengendalian produksi
# Pemeliharaan peralatan
# Pengawasan dan pemeriksaan kualitas

Perencanaan produksi

Perencaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi:
 Jenis barang yang akan dibuat
 Jumlah barang yang akan dibuat
 Cara pembuatan

Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdirei atas 4 tahap, yaitu:
 Tahap pertama, penentuan disain awal yang berupa disain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
 Tahap kedua, penentuan disain barang yang tepat.
 Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan proses produksi, tempat kerja dan peralatan yang dipakai.
 Tahap keempat pembuatan, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan laout, tuntunan kualitas dan mesin, peralatan yang tersedia.

Organisasi Produksi

Dalam pwruhaan manufaktur, tanggung jawab untuk memproduksi barang berada pada bagian produksi.

Pengendalian Produksi

Pengendalian produksi adalah serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam satu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat.

Ada dua macam pengendalian produksi, yaitu:
# Order control, digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya.
# Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk persediann dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima.

Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi

Tahap-tahap atau fungsi dalam pengendalian produksi ada 4 yaitu:
# Perencanaan
# Routing
# Scheduling
# Dispatching

Memuat beberapa hal tentang pembuatan barang seperti:
Barang apa yang harus dibuat dan jumlahnya,disain ukuran dan bahan yang akan dipakai, Mmesin dan perlatan yang harus dipakai, Petugas yang harus mengerjakan,kapan harus dimulai dan selesai, kepada siapa barang tersebut dijual.

analisis jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT

Konsep dasar itu adalah, sebagai berikut:

1. Jaringan kerja (Network)
Merupakan astu seri aktivitas yang bersambung dalam menhasilkan barang dan jasa yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan.

2. Jalur Kritis (Ctitical Path)
Jalur kritis adalah jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai.

Pada contoh dimuka terdapat 4 jalur untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai berikut:
a A – D – H memerlukan waktu selama 4 + 5 + 7 = 16 satuan waktu
b B – F – H memerlukan waktu selama 2 + 2 + 7 = 12 satuan waktu
c B – F – I memerlukan waktu selama 3 + 3 + 5 = 11 satuan waktu
d C – G – I memerlukan waktu selama 6 + 8 + 5 = 19 satuan waktu

Jalur kritis ini perlu mendapatkan perhatian serius mengingat beberapa hal berikut
1. Jalur kritis menyoroti aktivitas –aktivitas yang harus dilakukan dengan cepat, bila mana diinginkan waktu penyelesaian yang lebih pendek.

2. Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk dalam jalur kritis akan menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.

3. Setiap perencanaan pendahuluan dan perbaikan sepanjang jalur kritis mungkin akan menyebabkan jalur lain menjadi kritis.

Aktivitas Semu (Dummy)
Keterbatasan – keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)
Faktor-faktor penting yang membatasi penerapan metode jalur kritis adalah:
1. MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu.
2. MJK tidak memasukkan gagasan analisis statistic dalam menentukan perkiraan waktu.
3. MJK merupakan model perencanaan static dan bukunya alat control yang dinamik.

Program Evalution and Review Technique (PERT)
Perubahan konsep MJK dengan memasukkan beberapa hal seperti:
1. Teori probabilitas yang berguna untuk memperhitungkan ketidakpastian masa yang akan datang.
2. Gagasan analisis untuk memperkirakan standart penyimpanan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan.
3. Membuat model yang baru sebagai alat control yang dinamik: model tersebut terkenal dengan Program Evaluation and Riview Technique(PERT)

Di dalam PERT ini digunakan 3 macam perkiraan waktu yaitu:
• Waktu yang paling optimis merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling pendek, jikalau semua pekerjaan berjalan dengan lancer.
• Waktu yang paling pesimis merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling panjang, dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan penundaan.
• Waktu normal merupakan kemungkinan waktu penyelesaian sebagaimana biasa terjadi.
Dengan menggunakan ketiga jenis waktu tersebut dihitung waktu yang diharapkan (Wh) dengan rumus :
Wh = Wo + 4 Wn + Wp


No comments:

Post a Comment